METEOR JATUH di RUSIA
Meteor yang jatuh pekan lalu di Rusia tercatat berdiameter sekitar 16,7 meter, berbobot kurang lebih 10.000 ton dan terdiri dari batu-batuan, demikian menurut ilmuwan. Ini adalah benda langit terbesar yang jatuh ke Bumi sejak lebih dari seabad lalu.
Hingga sekarang potongan-potongan terbesar meteor ini belum
ditemukan. Menurut Viktor Grokhovsky, seorang ilmuwan di Urals Federal
University di Yekaterinburg, tim ilmuwan telah mengumpulkan 53 fragmen
meteorit. Potongan terbesar berdiameter 7 milimeter.
Data dari jaringan sensor global mengindikasikan bahwa proses disintegrasi bintang jatuh di Rusia tersebut menghasilkan energi hampir 500 kiloton, 30-an kali lebih besar dari energi yang dihasilkan bom atom Hiroshima.
Menurut National Aeronautics and Space Administration di Amerika Serikat (NASA), meteor ini menjadi meteor terbesar yang pernah jatuh ke Bumi sejak meteor Tunguska, Siberia, pada 1908.
“Kami memprediksi peristiwa sebesar ini akan terjadi sekali dalam 100 tahun,” ujar Paul Chodas dari Kantor Program Benda Dekat Bumi NASA dalam sebuah pernyataan. “Dengan ukuran bola api sebesar ini, kami menduga sejumlah besar batu meteorit akan jatuh ke permukaan bumi, dan dalam kasus ini kemungkinan terdapat meteorit yang besar.”
Saat sebuah meteor jatuh, peneliti dapat menaksir besar dan komposisinya dengan mempelajari isotop yang terkandung dalam potongannya. Namun sisa meteor harus ditemukan secepatnya karena isotop ini hanya bertahan dalam hitungan hari atau minggu.
Meteor yang jatuh pekan lalu di Rusia tercatat berdiameter sekitar 16,7 meter, berbobot kurang lebih 10.000 ton dan terdiri dari batu-batuan, demikian menurut ilmuwan. Ini adalah benda langit terbesar yang jatuh ke Bumi sejak lebih dari seabad lalu.
Data dari jaringan sensor global mengindikasikan bahwa proses disintegrasi bintang jatuh di Rusia tersebut menghasilkan energi hampir 500 kiloton, 30-an kali lebih besar dari energi yang dihasilkan bom atom Hiroshima.
Menurut National Aeronautics and Space Administration di Amerika Serikat (NASA), meteor ini menjadi meteor terbesar yang pernah jatuh ke Bumi sejak meteor Tunguska, Siberia, pada 1908.
“Kami memprediksi peristiwa sebesar ini akan terjadi sekali dalam 100 tahun,” ujar Paul Chodas dari Kantor Program Benda Dekat Bumi NASA dalam sebuah pernyataan. “Dengan ukuran bola api sebesar ini, kami menduga sejumlah besar batu meteorit akan jatuh ke permukaan bumi, dan dalam kasus ini kemungkinan terdapat meteorit yang besar.”
Saat sebuah meteor jatuh, peneliti dapat menaksir besar dan komposisinya dengan mempelajari isotop yang terkandung dalam potongannya. Namun sisa meteor harus ditemukan secepatnya karena isotop ini hanya bertahan dalam hitungan hari atau minggu.
Mudah-mudahan Bisa buat pelajaran bagi kita Semua..
BalasHapus